MODUL
“DEFINISI,
PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN POAC
DEFINISI,
PENGERTIAN DAN FAKTOR MANAJEMEN (5M)
DAN
SUMBER KEKUASAAN”
Nama : Darwati
Nim : 15020011
JURUSAN
AKUNTANSI
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI MANAJEMEN BISNIS INDONESIA
Jl.
Komjen Pol. M. Jasin (Akses UI) No: 89 Kelapa Dua Cimanggis Depok 16951
Phone:
021 87716556 Fax: 021 87721016 E-mail: info@stiembi.ac.id
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh
dunia guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen
untuk organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen,
misalnya saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do,
Check, Action). Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan
karena lebih sesuai untuk setiap tingkat manajemen.
1.2 Ruang
Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mencakup pembahasan management
POAC dalam suatu organisasi demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu
organisasi dalam pencapaian tujuannya.
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Management
Oprasional
2. Memahami prinsip dasar management POAC dalam
Suatu Organisasi
Manfaat :
1. Memberikan mahasiswa pemahaman baru.
BAB II
ISI
1.1 Landasan
Teori
Pengertian manajement serta
fungsi planning, organizing, actuating dan controlling (POAC), dalam
suatu Organisasi / perusahaan.
1.2. Ulasan
Teori
A.
Management
Stoner menyatakan bahwa
: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara sederhana, Manajemen merupakan suatu proses
tindakan atau seni perencanaan, mengatur, pengarahan dan pengawasan yang
dinamis yang menggerakan organisasi mencapai tujuannya.
Secara umum, ada empat fungsi manajemen yang sering
orang menyebutnya “POAC”, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling. Dua fungsi yang pertama dikategorikan sebagai kegiatan mental
sedangkan dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Suatu manajemen
bisa dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas bisa dijalankan dengan
baik. Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan mempengaruhi manajemen
secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya proses yang efektif dan
efisien.
B.
Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan
dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah
dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang
manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa
depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan
melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari
perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap
rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam
menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Contohnya,
setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam
kepegawaian organisasi.
Kegiatan
dalam Fungsi Perencanaan antara lain :
• Menetapkan pasar sasaran
• Merumuskan strategi untuk mencapai pasar sasaran tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan pasar sasaran.
• Menetapkan pasar sasaran
• Merumuskan strategi untuk mencapai pasar sasaran tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan pasar sasaran.
Strategi dan taktik dalam fungsi perencanaan dapat
ditentukan dengan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi
internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga
proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. Namun
analisis SWOT bisa sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1
perusahaan yang sama menghasilkan SWOT yang berbeda. Dengan demikian, hasil
analisa SWOT hanya boleh digunakan sebagai arahan dan bukan pemecahan masalah.
Pembuat analisa harus sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan
internal. Kelemahan yang disembunyikan atau kekuatan yang tidak terjabarkan
akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan.
A. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia
dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga
meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas
yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan
beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah
pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya
kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang
terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Kegiatan
dalam Fungsi Pengorganisasian antara lain :
- Mengalokasikan sumber daya / sarana, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
- Adanya struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab, sehingga setiap pekerja akan bergerak dan bertindak sesuai dengan job description dan kewenangannya dan memiliki tanggung jawab dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
- Kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja, hal ini sangatlah penting agar dapat menyegarkan dan menambah wawasan pekerja.
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat atau dengan kata lain strategi yang telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh pekerja yang dinilai mampu dan layak dan memiliki pengetahuan yang cukup di bidangnya.
A. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk
mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Actuating adalah implementasi rencana,
berbeda dari planning dan organizing. Actuatingmembuat
urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan
nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi
kenyataan.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi antara lain :
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan dan menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
B.
Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal
ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan.
Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang
diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya
meningkatkan periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi
dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu
direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada
perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses planning.
Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian antara lain :
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana target yang telah tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil langkah penyelesaian.
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana target yang telah tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil langkah penyelesaian.
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. Langkah ini harus selalu dilakukan agar setiap kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki.
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Macam Fungsi Manajemen :
- Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat ada 6: Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE).
- Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom, Responsibility (PACGFR).
- Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
- Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing, Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE).
- Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB).
- Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controling (POCCC).
DEFINISI,
PENGERTIAN DAN FUNGSI
MANAGEMENT (5M)
Manajemen adalah suatu proses, yang
terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengelola secara optimal
pengolahan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan
faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor
produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan
jasa.
Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F.
dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu:
- Man
- Money
- Materials
- Machines, and
- Methods
Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money
Money atau Uang merupakan salah satu
unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur
nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta
berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material
Material atau bahan baku terdiri
dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Merujuk pada bahan baku
sebagai unsur utama untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan
pada konsumen. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine
Machine atau Mesin digunakan untuk
memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
Market
Market atau pasar adalah tempat di
mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah
barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Peterson 0.F., member of Indiana Univercity memasukan unsur mesin ke
dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Management
is the use of man, money and materials to achieve a common goal”. Ada
lagi seorang ahli bernama Mooney James D., 1954, memasukan unsur-unsur uang,
material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur
manajemen adalah:
- Men
- Facilities
- Method
(1) Men and women
(2) Materials
(3) Machines
(4) Methods
(5)
Money
(6) Markets
(6) Markets
SUMBER KEKUASAAN
Pengertian Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan terdiri dari dua kata, yaitu “pembagian” dan “kekuasaan”.
Pembagian kekuasaan terdiri dari dua kata, yaitu “pembagian” dan “kekuasaan”.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) pembagian memiliki pengertian proses menceraikan menjadi beberapa bagian
atau memecahkan (sesuatu) lalu memberikannya kepada pihak lain.
Sedangkan kekuasaan adalah wewenang atas
sesuatu atau untuk menentukan (memerintah, mewakili, mengurus, dsb) sesuatu.
Sehingga secara harfiah pembagian kekuasaan adalah proses menceraikan wewenang
yang dimiliki oleh Negara untuk (memerintah, mewakili, mengurus, dsb) menjadi
beberapa bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) untuk diberikan kepada
beberapa lembaga Negara untuk menghindari pemusatan kekuasaan (wewenang) pada
satu pihak/ lembaga.
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim memaknai pembagian kekuasaan berarti bahwa kekuasaan itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif),
Pada hakekatnya pembagian kekuasaan
dapat dibagi ke dalam dua cara, yaitu (Zul Afdi Ardian, 1994: 62):
1. Secara vertikal, yaitu pembagian kekuasaan menurut tingkatnya. Maksudnya pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan, misalnya antara pemerintah pusat dengan dan pemerintah daerah dalam negara kesatuan, atau antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalam suatu suatu negara federal.
1. Secara vertikal, yaitu pembagian kekuasaan menurut tingkatnya. Maksudnya pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan, misalnya antara pemerintah pusat dengan dan pemerintah daerah dalam negara kesatuan, atau antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalam suatu suatu negara federal.
2. Secara horizontal, yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsinya. Dalam pembagian ini lebih menitik beratkan pada pembedaan antara fungsi pemerintahan yang bersifat legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Pembagian Kekuasaan Menurut John Locke
John Locke, dalam bukunya yang berjudul “Two Treaties of Goverment” mengusulkan agar kekuasaan di dalam negara itu dibagi dalam organ-organ negara yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Menurut beliau agar pemerintah tidak sewenang-wenang, maka harus ada pembedaan pemegang kekuasaan-kekuasaan ke dalam tiga macam kekuasaan,yaitu:
1. Kekuasaan Legislatif (membuat undang-undang)
2. Kekuasaan Eksekutif (melaksanakan undang-undang)
3. Kekuasaaan Federatif (melakukan hubungan diplomtik dengan negara-negara lain).
Pendapat John Locke inilah yang mendasari muncul teori pembagian kekuasaan sebagai gagasan awal untuk menghindari adanya pemusatan kekuasaan (absolut) dalam suatu negara.
Konsep Trias Politica Montesquieu
Menurut Montesquieu seorang pemikir berkebangsaan Perancis mengemukakan teorinya yang disebut trias politica. Dalam bukunya yang berjudul “L’esprit des Lois” pada tahun 1748 menawarkan alternatif yang agak berbeda dari pendapat John Locke. Menurut Montesquieu untuk tegaknya negara demokrasi perlu diadakan pemisahan kekuasaan negara ke dalam 3 organ, yaitu:
a) Kekuasaan Legislatif (membuat undang-undang).
b) Kekuasaan Eksekutif (melaksanakan undang-undang).
c) Kekuasaaan yudikatif (mengadili bila terjadi pelanggaran atas undang-undang).
Konsep
yang dikemukakan oleh John Locke dengan konsep yang dikemukakan oleh
Montesquieu pada dasarnya memiliki perbedaan, yaitu:
a) Menurut John Locke kekuasaan eksekutif merupakan kekuasaan yang mencakup kekuasaan yuikatif karena mengadili itu berarti melaksanakan undang-undang, sedangkan kekuasaan federatif (hubungan luar negeri) merupakan kekuasaan yang berdiri sendiri.
b) Menurut Montesquieu kekuasaan eksekutif mencakup kekuasaan ferderatif karena melakukan hubungan luar negeri itu termasuk kekuasaan eksekutif, sedangkan kekuasaan yudikatif harus merupakan kekuasaan yang berdiri sendiri dan terpisah dari eksekutif.
c) Pada kenyataannya ternyata, sejarah menunjukkan bahwa cara pembagian kekuasaan yang dikemukakan Montesquieu yang lebih diterima. Kekuasaan ferderatif diberbagai negara sekarang ini dilakukan oleh eksekutif melalui Departemen Luar Negerinya masing-masing (Moh. Mahfud MD, 2001: 73).
Seperti halnya dalam praktek
ketatanegaraan Indonesia selama ini.
Mengenai pembagian kekuasaan seperti yang dikemukakan Montesquieu, yang membagi kekuasaan itu menjadi tiga kekuasaan, yaitu: legislatif, eksekutif, dan yudikatif, Jimly Asshiddiqie menjelaskan lagi mengenai cabang-cabang dari kekuasaan-kekuasaan itu. Cabang kekuasaan legislatif terdiri dari:
a. Fungsi Pengaturan (Legislasi).
b. Fungsi Pengawasan (Control).
c. Fungsi Perwakilan (Representasi).
Mengenai pembagian kekuasaan seperti yang dikemukakan Montesquieu, yang membagi kekuasaan itu menjadi tiga kekuasaan, yaitu: legislatif, eksekutif, dan yudikatif, Jimly Asshiddiqie menjelaskan lagi mengenai cabang-cabang dari kekuasaan-kekuasaan itu. Cabang kekuasaan legislatif terdiri dari:
a. Fungsi Pengaturan (Legislasi).
b. Fungsi Pengawasan (Control).
c. Fungsi Perwakilan (Representasi).
Kekuasaan Eksekutif juga mempunyai cabang kekuasaan yang meliputi :
a. Sistem Pemerintahan.
b. Kementerian Negara.
Begitu juga dengan kekuasaan Yudikatif mempunyai cabang kekuasaan sebagai berikut :
a. Kedudukan Kekuasaan Kehakiman.
b. Prinsip Pokok Kehakiman.
c. Struktur Organisasi Kehakiman.
Jadi menurut Jimly Asshiddiqie kekuasaan itu masing-masing mempunyai cabang kekuasaan sebagai bagian dari kekuasaan yang dipegang oleh lembaga negara dalam penyelenggaraan negara.
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar